Menuju Pancuran Pitu Melalui Jalur Tracking Desa Kalipagu

Udah pernah ke Pancuran Pitu?
Obyek wisata ini masih satu komplek dengan Wisata Baturraden.
Buat yang pernah ke Purwokerto, belum afdol kalo belum menginjakkan kaki di Baturraden :)
Nah, apalagi ke Pancuran Pitu.
Surganya para pecinta wisata alam, apalagi yang suka mandi-mandian berendam air panas dengan kandungan belerangnya yang bisa bikin penyakit kulit rontok.

Nggak heran, wisatawan pun datang ngga cuma dari lokal Banyumas, sampai se-Indonesia, bahkan bule-bule pun sering terlihat mengunjungi Pancuran Pitu. Terkhir yang diliat ada 3 pria asal Arab *padahal waktu itu hari Rabu, alias bukan weekend atau tanggal merah.

Akses menuju Pancuran Pitu, bisa dijangkau pake kendaraan pribadi atau naik angkot dari lokawisata Baturraden. Setelah itu, bergerak menuju gerbang Palawi Adventure di sebelah BPTU Sapi Perah. Jarak dari gerbang Palawi menuju Pancuran Pitu sekitar 20-25 menit. Kita akan disuguhi pemandangan hutan dan sesekali ada taman bunga. Walaupun setengah perjalanan mau sampai jalanan aspalnya udah ngga mulus lagi.

Selain itu, pancuran Pitu juga bisa dijangkau dengan jalan kaki dari lokawisata. Masuk ke lokawisata Baturraden lalu menuju Pancuran 3. Terus jalan menyusuri jalan setapak dan anak tangga. Waktu tempuh sekitar 45 menit. Itung-itung sekalian olah raga. pemandangannya pun nggak kalah oke. :) Nanti akan sampai tepat di depan gerbang Pancuran 7.

Nah, ternyata ada lagi satu jalur menuju Pancuran Pitu yang patut dicoba.
Jalur tracking dari Desa Kalipagu.
Sebenernya, jalur ini biasa dilewati pedagang yang mayoritas warga Desa Kalipagu yang berjualan di Pancuran Pitu. Ternyataaa, jalur ini lebih cepat daripada jalan kaki dari lokawisata. Selain itu, banyak yang menarik dari jalur tracking ini :)
Buat yang pengen seru-seruan jalan, nikmatin alam, tapi ngga mau cape-cape banget. Jalur ini recommended buat dicoba.

Desa Kalipagu sendiri merupakan desa tertinggi. Setelah Kalipagu, udah ngga ada desa lagi. Untuk menuju desa ini, dari jalan raya Baturraden, masuk ke gerbang Desa Wisata Ketenger. Setelah 2 km ke barat akan menemukan portal menuju Curug Gede atau arah menuju Desa Melung. Sesampainya di Curug Gede, kita akan menemukan pertigaan dan sebuah villa di sebelah utara.


Kita pilih jalan ke utara (di samping villa). Terus menuju utara (lurus) mengikuti jalan desa dengan tanjakan yang cukup bikin tahan napas. Setelah sekitar 3 km sampailah di Desa Kalipagu. Tandanya udah sampai, disana banyak spanduk menawarkan jasa guide dan ada papan informasi tentang wisata yang ada di Desa Kalipagu. Diantaranya ada Curug Pengantin, DAM Belanda, Situs Batu Lumpang dan Pancuran Pitu. Ada juga sekretariat yang siap memberikan informasi dan jasa guide serta siap dititipin kendaraan *terimakasih mas

Sebenernya, dari Kalipagu ngga kebayang Pancuran Pitu ada di sebelah mana. Baru setelah keluar dari desa tersebut, kita bisa liat ada jalur menyusuri pipa besar dari jaman Belanda dulu. Inilah strating point perjalanan kita. Dari sini perjalanan dimulai. Jalur yang ada adalah jalan setapak yang masih good condition.
Bekal yang harus dibawa :
a. Air minum (cukup utk pulang-pergi)
b. Alas kaki yg nggak licin
c. Kamera buat ngabadikan momen :)
starting point (jalur di sebelah pipa air warna hijau)
Setelah menanjak, kita akan ketemu jalan datar. Perhatikan, pipanya udah ngga ada lagi. Karena terkubur di dalam tanah. Keren banget yang bikin ini. Jadi kita melintas di atas pipa hijau tadi.
Jiah, ngga kuat nahan syelfeh di tempat seindah ini


Pipanya terbenam di bawah tanah
Jalan terus kita akan menemukan tanjakan kaya ini ==>
Naah, selamat menikmati 100 anak tangga



Setelah tanjakan, selow lagi. *Ini kebetulan ada rumput gajah sama kayu bakar 

Jalan terus maka akan sampai di pos gardu air nomor 3

Di belakang gardu air, perjalanan selanjutnya kaya di gambar ini.

Lanjut menuruni anak tangga, kita melewati jembatan.
Disini berhentilah sejenak buat menikmati sungai kecil di kiri kanan :)

Nah, ini di kiri jembatan 

Kata papan itu : Dilarang membuang sampah sembarangan,
*setuju ! terlalu indah buat dikotori pake sampah
Panah ke kiri menuju Bukit Delem dan lurus menuju DAM Belanda - Pancuran 7

Menuju gardu air nomor 2, jalan setapak batunya bagus.
*Tempat ini cocok buat latian kungfu 

Sampai di gardu nomor 2, kita istirahat dulu.
Celupin kaki di selokan yang airnya seger dan jernih

Lanjut setelah gardu nomor 2, kita akan menuju ke DAM Belanda.


Sampaaai di DAM Belanda.
Jembatan merah di atas tandon air yang mirip wajan raksasa 

Kita lanjutkan perjalanan melewati pinggiran tandon air.
Sampai sini, kita udah setengah perjalanan

Cantiknyaaa mawar ini, nemu di samping jalan setapak :)

Jembatan harus dilalui satu per satu


Sungai yang kering di kanan jembatan kuning
Selanjutnya, perjalanan kita melintasi hutan. Ikutin aja jalan setapak. Selama perjalanan nikmatilah kanan kiri, atas dan bawah. *Note : bawa sampahmu sampai nemu tempat sampah yaa

 

Berasa ada di Alice in Wonderland. Pohon-pohon besar, daunnya lebar dan sulurnya kemana-mana
Super deh buat tracking pemula *tarik nafas dulu



Jalan selebar 30 cm. Ada 3 jalan kaya gini, 2 diantaranya tanpa tali.
Kiri selokan air dan kanan jurang. Be careful


 

Hewan paling eksis sepanjang jalan.
Diitung-itung ada lebih dari 10 kadal yang ditemui

 

Nah, ini tanda-tanda kebahagiaan.
Kalo nemu ini, artinya kamu tinggal jalan 20 meter dan dibalik tikungan itu...



Sampai di Pancuran 7. View dari belakang malah lebih mantab !
padahal banyak pengunjung ngga sampe jalan kebawah kalo lewat loket.








Komentar

  1. Kak Lani, aku ngambil beberapa foto kakak ya kak~ mau dibuat artikel. nama blog kakak aku masukin kok :D

    BalasHapus

Posting Komentar