Amien Rais dan Bapak


Amien Rais. Kalau beliau muncul di tivi, pasti yang langsung kebayang adalah bapak. Yap, *menurutku wajahnya mirip banget sama bapak. 
Ini dia perbandingannya.. hehe :)
 Bapak
Amien Rais












Bapak juga termasuk penggemar Pak Amien Rais. Selain juga jadi penggemar B.J. Habibie, Dahlan Iskan, dan Mahfud M.D.
Kalo menurut Bapak, Pak Amien Rais itu semangat ngga ada matinya. Walaupun di beberapa sisi, kurang sepakat sama perannya jadi penggerak mahasiwa era reformasi yang kadang terlalu 'berani'. Tapi pemikiran beliau yang Tajam, Analitis, itu ngga diragukan lagi.
Suatu kali lagi nonton acara Talkshow *maaf lupa acaranya. Bintang Tamunya Pak Amien Rais.
Kalimat pembuka beliau langsung bikin telinga dan mata fokus sama TV sampe iklan. *halah.
Begini katanya..
"Bung hatta bbung karno mendidik kita menjadi bangsa harimau. Kanapa sekarang jadi bangsa marmt, bangsa kelinci. ?"
Di talk show itu, beliau mengkritisi moral pemimpin bangsa. Menurutnya, kepemimpinan saat ini masih didominasi orang tua yang masih ingin merangkul erat kekuasaan. Dengan alibi masyarakat masih menginginkan. Aku sepakat sama hal ini. apalagi, menurutnya, sekarang saatnya tokoh muda. Sepakat !
Terus lagi tentang uang-politik-kekuasaan. Miris, heran, capek, dan ngga ada habisnya kalo ngomongin lingkaran setan itu. Sekarang uang dengan politik bergandeng tangan. Politik transaksional. Sekarang, tiap jabatan pemerintahan udah pasang harga. 

Bupati 20 Milyar. Gubernur 200 Milyar. Presiden sekian trilyun.
Menariknya lagi, tentang kekayaan alam Indonesia dan pengelolaannya yang sama sekali bukan buat kesejahteraan masyarakat Indonesia. Pak Amien Rais memaparkan kalo Free Port, hanya 1% royalty untuk Indonesia. 99% buat investornya. 
Aneh bin ajaib. The biggest gold mineral in the world. 
2013 ini beliau nerbitin satu buku, judulnya 'Selamatkan Indonesia'. Disitu diulas tentang pemimpin yang dibutuhkan sekarang adalah yang berani dan nasionalis. Bisa membawa martabat bangsa. Jelang 2014 diharap muncul figure pemimpin bangsa yang mengerti permaslahan negeri ini. Jangan dulu bicara kepentingan partai. Kepentingan golongan. Selesaikan masalah mendesak. Sekonyong-konyong karena uang. Presiden unthuluwuk. Tidak bisa merubah.
Menjadi bapak bangsa. Keluar dari partai. Ketua, Pembina, tidak elok. Pasti menomor satukan partai. Kesetiaanku pada partaiku berakhir sama sekali ketika kesetiaanku pada Negara dimulai.
Luar biasa kalo pemimpin negeri ini punya hati dan tekad kaya gitu di dalam dirinya. Bukan malah sebaliknya dan mengecewakan. 

Orang paling berharga bagi Bapak Amien Rais adalah ibunya. Beliau rela menolak kesempatan maju menjadi Presiden RI karena petuah ibunya yang bunyinya begini, 
"Itu bukan kaplingmu. Lupakan itu. Jalankan tanggung jawabmu sampai selesai." -waktu itu masih jadi ketua MPR

Jangan berhenti dulu Pak Amin. Pemikiran beliau masih diperlukan. Di akhir talkshow, beliau mengaku merasa belum pernah selesai. Selalu khawatir akan keadaan bangsa dan akan melakukan berbagai hal untuk perbaikan di sekitarnya asalkan dimata Allah, langkahnya diridhoi.

Komentar