Jelajah Alam Cipendok : Nyamar Jadi Mapala (Part I)


21 Desember 2014, Minggu pagi yang cerah dan ada satu agenda yang udah ngga sabar kita ikutin. Sampai dibela-belain Uu sama Siwi nginep di rumahku yang paling deket menuju lokasi dan biar kita bisa berangkat gasik sampai Cilongok sebelum jam 7 pagi. Yap, kita se-niat dan se-semangat itu. 

Yuhuu agendanya adalaah Jelajah Alam Cipendok Episode 3, yap kita mau ikut Lintas Alam, auwoo~
Kita tau agenda ini karena kepo-in akunnya Mino @IniPurwokerto yang adminnya baik hati :) haha.
Disitu ada flyer event yang dishare sama Blispala (Bocah Kalisari Pecinta Alam). Dari flyer itu mereka ngadain event eco-tourism di Desa Kalisari, Kecamatan Cilongok dengan bentuk lintas alam. Liat keindahan alam setempat dengan melintasi bukit, sawah dan hutan pinus. Sesekali melewati pemukiman warga termasuk tempat produksi tahu Kalisari yang paling terkenal di Banyumas. Informasi itu cukup membuat kita menggebu-gebu buat ikutaaan.



Puluhan kelompok Mapala udah nginep semalam di SD setempat

Setelah sarapan, packing, kita siaap berangkaat. Cuma satu tim beranggotakan tiga perempuan yang hobi melintasi alam. Lani, Uu, Siwi :) Kita adalah PPC -Para Petualang Cantik- - Para Pencari Curug- suka-suka deh mau nyebut apa. Tapi kali ini kita pake nama Agrica karena LPM Agrica yang nyatuin kita. *Ciye

07.00 kita sampai di tempat kumpul yaitu Lapangan Desa Kalisari. Tempat registrasi ada di SD Kalisari (seberangan sama lapangan). Sampai di SD, kita takjub. Yaa, udah ada puluhan bendera kelompok pecinta alam (Pala), dua ratusan anggota Pala, mobil dan motor udah banyak banget dan mereka udah nginep sejak semalam.
Wow, ini bener-bener event nya anak Pala. Iya, kita -yang bukan siapa-siapa- di tengah anak Pala. Kita cewe-cewe yang berniat jalan-jalan aja tanpa bendera Pala dan cuma bertiga. Kita saling lirik,
"Ini kita ngga salah ada disini?"

Ngga lama setelah kita parkir, ada Mas yang deketin kita dan ngajak ngobrol. Setelah ngobrol-ngobrol, dia sendiri udah sering banget ikut event macem ini, udah naik gunung kemana-mana. Kita ditanya,
"Udah pernah muncak kemana?"
*jegeerr
Yap, dari mas itu juga kita dikasih gambaran kalo perjalanan nanti naik bukit, lewat sawah dan jarak tempuhnya dengan santai dia jawab,
"Yaa, cuma 5 jam paling nanti. Aku pernah ikut yang 3 hari 3 malem"
*hening

Starting Point : Lapangan Desa Kalisari

Kloter pertama berangkat pukul 09.00
Lapangan Desa Kalisari rame banget waktu itu. Total, ada 250an tim yang ikut. Dikalikan 3 orang setiap tim berarti ada 750 orang. Itu belum termasuk pembina, panitia dan peserta susulan. Waaah, Desa Kalisari ramaaai. Kita tercatat sebagai peserta ke-139 dan diberangkatkan naik truk di kloter 4. 

Pesertanya dari berbagai usia dan kalangan. Mulai dari anak kelas 5 SD yang udah diajak ayahnya lintas alam sampai pembina yang udah berusia lebih dari 50 tahun. Didominasi sama kelompok pecinta alam pelajar SMP dan SMA. Banyak juga yang dari Jawa Barat kaya Tasik dan Ciamis. Jelajah kali ini merupakan agenda 4 tahunan dan sekarang udah episode 3. Ada peserta yang ikut sejak episode 1, Artinya ada peserta yang udah ikut di tahun 2004. 

 Setelah turun dari truk, kita harus melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki. Yap, 5 jam perjalanan dimulai. Di awal udah ketemu sama tanjakan. Masuk ke bukit pun tanjakan, nanjak dan terus nanjak. Makin ke atas, pemandangan semakin keren. Baru setengah jam pertama, kita udah disalip jadi paling akhir di kloter itu. Bareng sama ibu-ibu. Ngos-ngosannya udah ngga bisa ditahan lagi. Setelah nanjak, kita sampai di satu tempat cukup lapang dan itu pemandangannya indaaah bangeet, kita bisa liat landscape dari atas bukit 

Melepas pandang, membuang lelah
Setelah nanjak dan nanjak, akhirnya kita turun jugaa, dan cukup ekstrim. Terima kasih mas panitia yang sigap ngebantuin peserta :)
Maish seger setelah menaiki bukit :)
Nah setelah turun dan ngelewatin aliran air, kita terus jalan. Setelah jalan cukup jauh, kita kehilangan tanda ataupun jejak. Kita putuskan buat berhenti. Nah, ini dia tempat kita tersesat. 
Tersesat di hutan bambu
Di saat kaya gini, kita bertiga -yang cuma nyamar- ngga bisa berbuat banyak. Tapi tenang, kita bersama pecinta alam sungguhan. Mereka pun ngeluarin suara lolongan kaya serigala, burung, dan hewan hutan lainnya. Ternyata itu berguna buat ngasih tanda keberadaan kita dan mencari keberadaan yang lainnya. Saat kita hilang, banyak banget lolongan dari belakang kita. Sungguh membantu, agak terharu juga :')

Berjuang meniti bukit yang licin
Nah, bagian meniti tali ini paling seruuuu. Sisa hujan dan sedikit gerimis bikin tanah agak basah dan licin. Kita pun banyak dibantu sama peserta lain. Salah satunya mas yang satu ini. Rasanya seruu banget.

Siwi berjuang meniti tali
Tali ini mempermudah kita naik dan bikin beban makin ringan. Cobaa yaa di setiap tanjakan ada bantuan tali kaya gini. :D

Peserta bergantian meniti tali berikutnya
Tanjakan ini cukup landai. Iya tanpa tali mungkin cuma petualang sungguhan yang bisa naik. Kita, ehmm, entahlah. Seorang Uu yang paling semangat dan selalu nyanyi-nyanyi di perjalanan pun kali ini ngga berbuat banyak.

Di balik tanjakan :))
Setelah menitit tali, ada tempat lapang buat kita melepas lelah. Disuguhi pemandangan landscape yang keren jugaa. Aah, ini yang bikin pecinta alam betaah banget di alam dan berat banget buat ke dalem kelas dengerin materi kuliah. hehe

Sisa bekal minum yang kita punya, padahal belum setengah jalan


Oke, istirahatnya cukup. Kita saling kasih semangat buat melanjutkan perjalanan. Turun dari bukit, kita ketemu sama pemukiman warga dan pos 1. Iya, baru pos 1 setelah segala yang kita lalui tadi itu. Masih ada 2 pos yang harus kita temui. Setelah dicatat waktunya, kita berangkat pukul 09,50 dan baru sampai pos 1 pukul 11.40. Hampir dua jam. Hahaha lama juga.
Yap, karena kita udah sering istirahat, jadi disana kita istirahat sebentar aja. Kita sempat minta minum dulu ke warga setempat. hehe. 
Satu pelajaran lagi dari Pala, ternyata istirahat sekali agak lama sampai pulih itu lebih ampuh buat memproduksi tenaga untuk jalan lagi. 
Perjalanan dilanjutkan dan kita dihadapkan pada hamparan sawah yang indaaah banget. Susunan terasering dan dikelilingi bukit. 

Halo teman-teman baruu




Kita masih semangaat ! :)

Luar biasa alam ini
Bayangkan ada 750 orang melintasi sawah ini,
maaf ya pak tani :)

Terasering meliuk-liuk
posisi kita sejajar puncak bukit. Amaze :D


===> Lanjut Part II








Komentar