Yeaay, kesampaian juga tour bareng temen-temen kelas :)
Suara deburan ombak sungguh memanjakan. Karang-karang yang tersusun diantara pasir putih. Di sebelah kiri kita bisa liat gugusan karang yang kokoh dan warnanya bagus, hijau-biru. Ombak pecah menerpa karang. Apalagi ombak yang pecah karena karang dibawah pedang yang tertancap di batu. Kereeen. Di sebelah kanan, hamparan pasir putiiih. Serunya lagi, TANPA PENGUNJUNG LAIN. Cuma kita :))
Pemandangannya luar biasa. Beda dari pantai-pantai yang udah pernah dikunjungin. Bener-bener alami dan bersih. Menapaki karang-karang *agak sakit tanpa alas kaki, kita akan nemuin binatang-binatang laut di dekat karang. Ada bintang laut -pertama kalinya liat bintang laut-, ada bulubabi, ada ikan-ikan cantik kaya Nemo. Aaaah, baguuus. Kerang-kerang pecah atau utuh, warnanya cantik. Batu-batu pun warnanya macem-macem ada hijau, merah, biru, dan cokelat. Cangkang kepompong pun coraknya unik-unik.
Sayangnya, kita ngga dibolehin untuk napakin karang sampai ke pedangnya. Waktu udah cukup sore, kita sampai sana sekitar setengah 4 sore. Sebentar lagi laut pasang. Kita bisa nyebrang, tapi belum tentu bisa kembali, takut air laut naik. *padahal pasti seru banget bisa ke sana. Liat lauut sejauh mata memandang dari atas batu pedang itu.
Puas foto-foto, nulis di atas pasir, ngrekam indahnya pantai ini, nggak kerasa udah hampir jam 5. Artinya kita harus menyudahi menikmati pantai privat ini. Pantai -yang serasa pribadi- ini. Soalnya kapal compreng yang akan kita tumpangi, cuma ada sampai jam 6. Sebelum setengah 6 udah harus di pelabuhan lagi, karena kita ada dua kloter. Butuh waktu hampir satu jam untuk kembali ke Pelabuhan Tanjung Intan.
Nggak nyangka, ada pantai seindah ini di balik 'sangarnya' lembaga pemasyarakatan bagi napi-napi kriminal kelas kakap. :))
Foto-foto dari blog temen, sukses bikin ngidam pengen ke Pantai Karang Pedang, Nusakambangan.
Penasaran banget sebesar apa pedang yang tertancap di atas batu di tengah karang di foto itu.
Clue yang kita dapet yaitu pelabuhan, kapal compreng, lapas, pasir putih dan pedang.
Clue yang kita dapet yaitu pelabuhan, kapal compreng, lapas, pasir putih dan pedang.
Umumnya, liburan ke Cilacap ya Teluk Penyu, atau nyebrang ke pantai Karang Bolong.
*kebayang tour ini bakal beda dari biasanya.
*kebayang tour ini bakal beda dari biasanya.
Kita -ber dua puluh empat- start dari rumah Eni, sekitar kilang minyak Pertamina pukul 2 siang. Naik motor menuju Pelabuhan Tanjung Intan -lewat kompleks Pertamina- sekitar 15 menit. First time ke Pelabuhan Tanjung Intan. Clue pertama terjawab. Kapal-kapal besar berjajar di pelabuhan. Beberapa kapal ferry dengan dinding kapal bertuliskan "Nusakambangan".
Motor kita tuntun memasuki gerbang penyeberangan kapal. Di hadapan kita, udah siap kapal compreng yang bakal mengangkut kita ke pulau seberang, Pulau Nusakambangan. Kapal compreng itu ukurannya nggak terlalu besar, kira-kira muat 5-6 penumpang ditambah beberapa motor aja. Eeeh, ternyataa sekitar 10 motor bisa sekali angkut ditambah 15 orang penumpang. *amazing banget bisa ngapung, kelihatan enteng, syukur nggak tenggelam jadi bisa nulis tour ini. Hehe
Rombongan kita gabung sama penumpang lain, dari seragamnya keliatannya petugas lapas. Kita pun dibagi ke dua kloter. Kapal pertama mulai menjauh dari pelabuhan. Beruntung banget yang duduk di ujung kapal, bisa angin-anginan sambil nikmatin laut. Dadah-dadah sama kapal compreng yang lewat di samping kita. Nah, yang di belakang ini, tetep angin-anginan, tapi full music dari deru mesin kapal tepat di depan kita. Ditambah asap-asapnya.
Penumpang-penumpang cantiks dan ganteng |
Tapi, nggak masalah. Tetep seruu, ngeliatin air, air, dan air, sejauh mata memandang. Pulau Nusakambangan dari jauh pun keliatan indaah. Kilang pertamina keliatan semakin kecil. Selama nyebrang, ada kapal Pertamina di antara jarak kita nyebrang. Ada juga kapal yang diatasnya dipasangi katrol-katrol besar, *mungkin kapal pasir.
Setelah terapung-apung sekitar 15 menit, kita mendarat di Pulau Nusakambangan. Tepatnya di gerbang Lembaga Permasyarakatan Nusakambangan. Pelabuhannya kecil, nurunin penumpangpun harus bergantian dengan kapal compreng lain. Satu per satu turun, disusun motor. Perjalanan PP kita cukup merogoh kocek 25 ribu aja (tarif motor). Sambil nunggu kloter kedua mendarat, kita berkeliling. Di pelabuhan itu, ada satu kapal yang lebih besar. terapung, tapi keliatannya bukan kapal bolak-balik. Dari ukurannya, bisa muat 1 bus atau beberapa mobil. 30 menit kemudiaan, kloter 2 sampai.
Lani dan Uu di depan kapal besar, Pelabuhan Nusakambangan |
Gerbang Lapas Nusakambangan |
Cuus, kita lanjutkan perjalanan menyusuri bibir pulau Nusakambangan bagian selatan. Hanya ada satu jalan menuju Pantai Karang Pedang, pantai terluar dan terujung dari Nusakambangan. Meliuk-liuk ngikutin jalan yang lebarnya cuma 3 meter, sepanjang jalan kita melewati beberapa lapas. Lapas Batu, Lapas Narkotika, sampai Lapas Permisan. Oooh, ini toh lapas nusakambangan. Tempatnya para kriminal kelas kakap. Ngeri juga ngebayanginnya. Bangunannya bagus-bagus. Dikelilingi pagar kawat berduri.
Ada juga rumah-rumah petugas lapas atau sipir. Sempat ada gerombolan sapi-sapi kurus nutupin jalan kita. Hehe. Petak sawah bahkan petak lahan tanaman buah naga pun ada. Selain lapas, pemandangannya semak belukar dan hutan. Pohonnya besar-besar dan digelantungi tanaman merambat. Sulur-sulurnya yang menggelantung ke bawah bikin efek mistis. Hii..
20 menit perjalanan serasa menuju ke tempat liburan pribadi. Kita cuma berpapasan sama beberapa kendaraan. Salah satunya warga yang boncengannya diikat sekarung besar rumput. Lapas Permisan, berarti lapas paling ujung. Kita tinggal menemukan clue terakhir, pedang. Setelah Lapas Permisan, jalan aspal habis, berganti jalan tanah pasir. Pasiir, pasiiir.. ini pantaaaai.. TAKJUB !
Pasir putiiih, luaaas, sepiii, serasa milik sendiri..
Ini penampakan clue terakhir, pedang. Kita sampai di pantai Karang Pedang :))
Ini penampakan clue terakhir, pedang. Kita sampai di pantai Karang Pedang :))
Gagahnya pedang di atas batu besar -yang katanya bukti kekuatan TNI AL- |
Vindi dan Lia ~pasir putih dan karang berwarna hijau~ |
Batu bolong-bolong, unik ~ |
Dian di atas pasir putiiih :)) |
Pemandangannya luar biasa. Beda dari pantai-pantai yang udah pernah dikunjungin. Bener-bener alami dan bersih. Menapaki karang-karang *agak sakit tanpa alas kaki, kita akan nemuin binatang-binatang laut di dekat karang. Ada bintang laut -pertama kalinya liat bintang laut-, ada bulubabi, ada ikan-ikan cantik kaya Nemo. Aaaah, baguuus. Kerang-kerang pecah atau utuh, warnanya cantik. Batu-batu pun warnanya macem-macem ada hijau, merah, biru, dan cokelat. Cangkang kepompong pun coraknya unik-unik.
Sayangnya, kita ngga dibolehin untuk napakin karang sampai ke pedangnya. Waktu udah cukup sore, kita sampai sana sekitar setengah 4 sore. Sebentar lagi laut pasang. Kita bisa nyebrang, tapi belum tentu bisa kembali, takut air laut naik. *padahal pasti seru banget bisa ke sana. Liat lauut sejauh mata memandang dari atas batu pedang itu.
Puas foto-foto, nulis di atas pasir, ngrekam indahnya pantai ini, nggak kerasa udah hampir jam 5. Artinya kita harus menyudahi menikmati pantai privat ini. Pantai -yang serasa pribadi- ini. Soalnya kapal compreng yang akan kita tumpangi, cuma ada sampai jam 6. Sebelum setengah 6 udah harus di pelabuhan lagi, karena kita ada dua kloter. Butuh waktu hampir satu jam untuk kembali ke Pelabuhan Tanjung Intan.
Nggak nyangka, ada pantai seindah ini di balik 'sangarnya' lembaga pemasyarakatan bagi napi-napi kriminal kelas kakap. :))
Squad tour de Karang Pedang :)) |
-Photos captured by Ridwan ZA dan Pradana G.
Komentar
Posting Komentar