Buat kamu yang sedang berjuang buat menembus beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), barangkali secuil pengalamanku ini bisa bermanfaat. Aku mengikuti seleksi beasiswa LPDP dua kali dan keduanya gagal.
Pengalaman ini ditulis setelah satu tahun berlalu. Ini karena animo adek-adek angkatan buat mendaftar makin besar dan ada beberapa yang nanya, "Gagalnya kenapa?". Seorang awardee LPDP ke Jerman dari Fakultas Pertanian UNSOED, Standy Christianto, juga nyentil aku supaya mau berbagi pengalaman gagal. Katanya, belajar dari keberhasilan itu wajib, tapi belajar dari kegagalan akan memperbesar peluang keberhasilan. Semoga bisa sedikit membantu. Setidaknya, bisa menghindarkanmu dari kesalahan yang sama :)
Aku lulusan Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman angkatan 2010. Bulan Agustus 2014 dinyatakan lulus dengan predikat memuaskan. Persiapan beasiswa LPDP aku lakukan selama kurang lebih empat bulan. Persiapan utama yaitu skor TOEFL. Aku mendaftar Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) untuk melanjutkan S2 Agribisnis di UGM. Skor TOEFLku harus tembus di atas 500. Tes TOEFL pun butuh beberapa kali latihan dan dua kali tes TOEFL ITP hingga tembus pas 500. Persiapan lainnya selama satu bulan mempersiapkan syarat-srayat dokumen untuk seleksi administrasi seperti surat rekomendasi, essay dan bermacam surat pernyataan. Semua berjalan cukup lancar.
Dua bulan setelah wisuda bulan September 2014, berkasku lolos dan berhak ikut seleksi wawancara. Lokasi yang aku pilih yaitu Yogyakarta, kota terdekat dari tempat tinggal (3 jam naik kereta api). Saat wawancara berlangsung hangat, namun aku akui jawabanku kurang memuaskan. Kalimatku nggak tertata dengan baik. Lebih utama lagi, visiku gampang digoyang. Itu kata temanku yang lolos beasiswa LPDP ke Jerman.
Aku juga merasa nggak maksimal ketika Focus Group Discussion. Itu forum misterius. Bukan bagus-bagusan argumen. Tapi gimana memposisikan diri. Tentukan argumenmu disitu sebagai apa (akademisi, NGO, pengamat, aktivitas, praktisi atau lainnya). Lebih penting lagi, cara kamu menyampaikan dan menanggapi ide dari rekan kamu. Itu yang kurang dari aku. Akhirnya saat pengumuman dinyatakan gagal.
Maksudnya gampang digoyang itu misalnya, aku mau pake ilmu S2 Agribisnis buat jadi pendamping UMKM di Banyumas biar punya koperasi dan bisa ekspor terutama produk hasil olahan pertanian. Lalu ditanya, peran itu kamu jalankan dengan profesi apa? pengusaha, dosen, aktivis atau apa? aku bilang semua bisa. Bakal lebih baik kalo fokus ke satu profesi karena itu gambaran satu orang di masa depan yang sedang coba ditawarkan ke interviewer.
Masih ada satu kesempatan seleksi lagi. Setelah dua kali gagal seleksi wawancara, aturan dari LPDP ngga memperbolehkan lagi buat daftar untuk kali ketiga. Awal tahun 2015 aku memutuskan untuk bekerja. Cita-cita buat kuliah S2 nggak akan padam. Jadi harus siapin amunisi cadangan, yaitu self funding, alias kuliah bayar sendiri. Kesempatan buat seleksi kedua pun datang di bulan April. Saat itu persiapanku minim. Pekerjaan pertama di Jakarta sekaligus pertama kalinya merantau jadi beban tersendiri.
Di kesempatan kedua, aku pindah haluan dari S2 Manajemen Agribisnis UGM ke IPB. Lingkungan kerjaku nunjukin kualitas dan kiprah para alumni IPB. Aku mau tiru salah satunya. Bapak Bayu Krisnamurti, versi lokal Banyumas yang lebih fokus ke UMKM. Sosok akademisi yang banyak nulis, riset dan gabung di organisasi-organisasi sosial.
Aku lolos seleksi administrasi dan memilih lokasi wawancara di Jakarta bulan April 2015. Tantangannya lebih terasa. Pelamar LPDP di Jakarta hampir semua udah bekerja. Latar belakang suku, pendidikan, dan pekerjaannya lebih beragam. Banyak juga pelamar S2 BPI Luar Negeri yang udah S1 dari luar negeri. Pelamar S3 lebih hebat-hebat lagi, ada manejer perusahaan swasta sampai pegawai berbagai instansi. Uniknya lagi, latar belakang organisasi sosialnya pun macem-macem. Jadi pas saling ngobrol, kaya gathering NGO.
Pada saat itu, 80% pelamar milih studi ke luar negeri. Seingetku lebih banyak pendaftar S2 ketimbang pendaftar S3. Jadi, pendaftar BPI S2 Dalam Negeri (DN) itu minoritas, salah satunya aku, hehe. Seleksi kedua rasanya lebih rileks. Seleksi wawancara lebih santai dan obrolannya panjang. Lagi-lagi menurut temenku itu, visi jangka panjang aku kurang kuat. Dari sisi survival dilihat dari perjalanan hidup 22 tahun bagus. Tapi 10, 20, bahkan 30 tahun ke depan masih belum nyata. Masih muncul jawaban "Jadi pengusaha juga ingin. Dosen, pengusaha, sekaligus penulis pun ada yang bisa melakukannya," itu yang jadi bercabang lagi. Visimu harus tunggal.
Lanjut ke Focus Group Discussion. Sama-sama lebih rileks, tapi misteriusnya tetep aja. Aku sekelompok sama temen-temen yang semuanya aktif dan semuanya kasih argumen bagus. Kalau aku jadi penilai, semua layak. Barangkali iya, kecuali aku yang ternyata masih belum berhasil lolos seleksi saat itu.
Dua kali aku mendaftar LPDP di dua periode berurutan dan keduanya gagal. Aku yakin semua pelamar mempersiapkan diri semaksimal mungkin. Mereka do their best. Buat kamu yang masih berjuang, ini 5 saran dariku yang gagal LPDP dua kali. Anggap aja ini sedikit bekal buatmu.
1.Visi Tunggal
Di hadapan interviewer, kamu sedang menawarkan diri. Kamu berusaha menawarkan gambaran dirimu di masa depan hingga 10, 20, 30 tahun ke depan dengan bekal pendidikan lebih tinggi dibiayai LPDP. Diantara ribuan orang, LPDP mencari yang sesuai dengan visi mereka. LPDP pun punya visi, keliatan dari bidang-bidang prioritas yang mereka tetapkan. Bayangkan seorang Yohanes Surya, profesor fisika.
Kecerdasannya bisa menjadikannya sebagai seorang ilmuwan NASA bahkan. Atau bekerja di lembaga riset di luar negeri lengkap dengan fasilitas dan gaji besar. Apa jadinya jika kecerdasannya tidak ditopang visi tunggal mengabdikan ilmu dan diri untuk mencerdaskan anak-anak Indonesia? sampai membuat anak Papua juara olimpiade. Visinya tidak tergoyahkan.
Seperti halnya iPhone. Cukup dengan memproduksi gadget iPhone saja, hingga tidak tergoyahkan untuk memproduksi barang-barang lain. iPhone menjadi produsen dengan merk yang kuat dengan produk anyar yang selalu ditunggu-tunggu.
2. Lebih Baik Bekal Berlebih
Mending siapkan bekal berlebih daripada pas-pasan. Bekal itu mulai dari restu orang tua, doa kita sendiri, kuasai topik FGD, tanya sebanyak mungkin orang yang udah lolos dan bekal informasi pendidikan yang bakal kita jalanin. Termasuk dari sisi waktu. Ngga ada salahnya persiapan enam bulan atau bahkan lebih. Apalagi buat kamu yang perlu siapin skor TOEFL, IELTS, atau hubungi profesor.
Kesalahanku selama dua kali seleksi, aku hanya bertanya ke 1 orang yang berhasil lolos BPI Dalam Negeri. Probabilitasnya jadi kecil banget. Ada ratusan interviewer dengan berbagai karakter. Ada berbagai bidang prioritas dari beberapa kota seleksi dengan bermacam latar belakang masing-masing pelamar. Kamu bakal lebih mantap dengan bekal dari lebih banyak awardee.
Ngga ada salahnya juga kamu belajar simulasi wawancara bareng sama salah satu dari awardee, bakal seru deh !
3. Cari Partner
Seorang atau beberapa teman bisa kamu jadikan partner. Kamu bisa cari teman yang pernah daftar beasiswa atau bahkan udah lolos beasiswa. Bisa sama-sama LPDP atau beasiswa lainnya. Partner yang punya frekuensi sama bakal nyemangatin kamu dan ngingetin kamu kalau motivasi lagi melorot. Partner kamu bisa dimintai bantuan buat ngoreksi essay atau berkas-berkas lainnya. Seenggaknya, partner kamu jadi pembaca kedua sebelum para interviewer. Mereka bisa bantu ngecek file kamu apakah masih berlaku semua, atau ada yang perlu diupdate. Kamu bakal lebih siap seleksi administrasi.
4. Terus Update Informasi
Syarat ataupun mekanisme seleksi bisa berubah setiap periodenya. Apalagi buat kamu yang ikut seleksi buat kedua kalinya. Belum tentu syarat dan mekanismenya sama. Ngga ada salahnya kepoin www.beasiswa.lpdp.depkeu.go.id terus.
Selain tentang persyaratan, kamu perlu stay tune perkembangan yang terjadi di sekitarmu. Baca koran, lihat berita, pahami isu-isu yang lagi happening. Ini nggak cuma jadi bahan buat FGD aja, tapi buat essay, wawancara sampai bahan ngobrol sama sesama pelamar. Bakal lebih bagus kan kalau ilmu kamu relevan sama perkembangan zaman. Atau bahkan kamu yang menawarkan inovasi-inovasi buat bangsa ini. Buat LPDP kepincut sama kamu, wahai problem solver :)
Di bawah ini aku post juga essay 'Sukses dalam Hidupku' dan 'Peranku untuk Indonesia'. Paling nggak, berkas-berkas ini membawaku sampai seleksi wawancara.
Ini essay 'Sukses Terbesar dalam Hidup'
Lani... temen sekamar aku di FIM '13 yang kece... *msih inget aku ga ya?
BalasHapusMakasih sharing pengalamannya. Berguna buat aku yang "tertantang" untuk berusaha dapet lpdp.
Suka dengan kalimat kamu: "lebih baik persiapan yang berlebih"
Aku banget itu...
ASSALAMUALAIKUM SAYA INGIN BERBAGI CERITA CARA SUKSES SAYA NGURUS IJAZAH saya asal dari jawa timur sedikit saya ingin berbagi cerita masalah pengurusan ijazah, tapi saya'pun tetap bersabar mencari solusi masalah ijazah saya yang hilang, suatu hari kemudian tak di sangka saya bertemu salah satu anggota keluarga saya yang bekerja di salah satu dinas kabupaten di wilayah jawa timur dia memberikan petunjuk cara mengurus ijazah saya yang hilang, dia memberikan no hp BPK DR SUTANTO S.H, M.A beliau selaku kepala biro umum di kantor kemendikbud pusat jakarta nomor hp beliau 0853-2174-0123, alhamdulillah beliau betul betul bisa ngurusin masalah ijazah saya yang hilang mulai dari SD sampai S1 yang kemarin saya jadi korban kebakaran dan alhamdulillah setelah saya tlp beliau di nomor hp 0853-2174-0123, saya di beri petunjuk untuk mempersiap'kan berkas yang di butuh'kan sama beliau dan hari itu juga saya langsun email berkas'nya dan saya juga langsun selesai'kan ADM'nya 50% dan sisa'nya langsun saya selesai'kan juga setelah ijazah saya sudah ke terima, alhamdulillah proses'nya sangat cepat hanya dalam 1 minggu berkas ijazah saya sudah ke terima.....alhamdulillah terima kasih kpd bpk DR SUTANTO S.H,M.A berkat bantuan bpk lamaran kerja saya sudah di terima, bagi saudara/i yang lagi bermasalah malah ijazah silah'kan hub beliau semoga beliau bisa bantu, syarat dan ketentuan cara ngurus ijasah di bawah ini wassalam.....
Hapus1. Beliau bisa membantu anda yang kesulitan :
– Ingin kuliah tapi gak ada waktu karena terbentur jam kerja
– Ijazah hilang, rusak, dicuri, kebakaran dan kecelakaan faktor lain, dll.
– Drop out takut dimarahin ortu
– IPK jelek, ingin dibagusin
– Biaya kuliah tinggi tapi ingin cepat kerja
– Ijazah ditahan perusahaan tetapi ingin pindah ke perusahaan lain
– Dll.
2. PRODUK KAMI
Semua ijazah DIPLOMA (D1,D2,D3) S/D
SARJANA (S1, S2)..
Hampir semua perguruan tinggi kami punya
data basenya.
UNIVERSITAS TARUMA NEGARA UNIVERSITAS MERCUBUANA
UNIVERSITAS GAJAH MADA UNIVERSITAS ATMA JAYA
UNIVERSITAS PANCASILA UNIVERSITAS MOETOPO
UNIVERSITAS TERBUKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
UNIVERSITAS TRISAKTI UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
UNIVERSITAS BUDI LIHUR ASMI
UNIVERSITAS ILMUKOMPUTER UNIVERSITAS DIPONOGORO
AKADEMI BAHASA ASING BINA SARANA INFORMATIKA
UPN VETERAN AKADEMI PARIWISATA INDONESIA
INSTITUT TEKHNOLOGI SERPONG STIE YPKP
STIE SUKABUMI YAI
ISTN STIE PERBANAS
LIA / TOEFEL STIMIK SWADHARMA
STIMIK UKRIDA
UNIVERSITAS NASIONAL UNIVERSITAS JAKARTA
UNIVERSITAS BUNG KARNO UNIVERSITAS PADJAJARAN
UNIVERSITAS BOROBUDUR UNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH UNIVERSITAS BATAM
UNIVERSITAS SAHID DLL
3. DATA YANG DI BUTUHKAN
Persyaratan untuk ijazah :
1. Nama
2. Tempat & tgl lahir
3. foto ukuran 4 x 6 (bebas, rapi, dan usahakan berjas),semua data discan dan di email ke alamat email bpk sutantokemendikbud@gmail.com
4. IPK yang di inginkan
5. universitas yang di inginkan
6. Jurusan yang di inginkan
7. Tahun kelulusan yang di inginkan
8. Nama dan alamat lengkap, serta no. telphone untuk pengiriman dokumen
9. Di kirim ke alamat email: sutantokemendikbud@gmail.com berkas akan di tindak lanjuti akan setelah pembayaran 50% masuk
10. Pembayaran lewat Transfer ke Rekening MANDIRI, BNI, BRI,
11. PENGIRIMAN Dokumen Via JNE
4. Biaya – Biaya
• SD = Rp. 1.500.000
• SMP = Rp. 1.500.000
• SMA = Rp. 2.000.000
• D3 = 6.000.000
• S1 = 7.000.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
• S2 = 12.000.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
• S3 / Doktoral Rp. 24.000.000
(kampus terkenal – wajib ikut kuliah beberapa bulan)
• D3 Kebidanan / keperawatan Rp. 8.500.000
(minimal sudah pernah kuliah di jurusan tersebut hingga semester 4)
• Pindah jurusan/profesi dari Bidan/Perawat ke Dokter. Rp. 32.000.000
terima kasih atas sharingnya.. saya belajar dari pengalaman kakak :)
BalasHapusMAKASIH kak... :)
BalasHapusTerima kasih telah berbagi pengalaman. Orang hebat adalah orang yang berani mengakui kegagalannya, saya percaya anda orang hebat. Sepertinya Allah mempersiapkan sesuatu yang lebih indah untuk anda :).
BalasHapusAnda memeang berjiwa besar, tak banyak orang yang bisa menuliskan kegagalannya, dan saya yakin anda akan memperoleh kesusksesan yang lebih besar, amin
BalasHapusMantap
BalasHapusMantap
BalasHapussaya sependapat dengan Yusuf Ahmad Syahril:
BalasHapusTerima kasih telah berbagi pengalaman. Orang hebat adalah orang yang berani mengakui kegagalannya, saya percaya anda orang hebat. Sepertinya Allah mempersiapkan sesuatu yang lebih indah untuk anda :).
gak sengaja nemu blog ini... dan setelah baca-baca, saya jadi penasaran eman-eman ya mbak Lani gak lolos LPDP... mungkin memang ada yang lebih baik yang sedang menanti
*saya baru 2 hari yang lalu interview LPDP S2 DN, yang merupakan 'last chance' setelah gagal pada kesemoatan pertama....
tetap semangat mbak :)
Mbak Lani,
BalasHapusSaya tenga dalam tahap persiapan pendaftaran LPDP. Yang ingin saya tanyakan, untuk tes wawancara Program Magister Dalam Negeri apakah juga dilakukan dengan menggunakan bahasa inggris ataukah keseluruhan bahasa indonesia?
Mohon dijawab ya, tidak menutup kemungkinan jawaban dari peserta lain yang sudah pernah sampai tahap wawancara seperti Mas/ Mba di atas saya.
Terima kasih.
Terimakasih sudah share pengalamannya mbak Lani.
BalasHapuswah luar biar biasa, tank
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmakasih mbak lani sudah share pengalamannya.. keren sekali perjuangannya, tentunya suatu saat pasti akan dapat yg lebih baik..
BalasHapussaya juga ada niatan untuk daftar lpdp, meski masih semester 7 dan belum lulus.. insyaallah tulisan pengalaman mbak lani ini bermanfaat banget, makasih mbak lani :)
Mbak Lani thank you for sharing, suamiku juga baru saja dinyatakn tidak lolos oleh LPDP. Kecewa, tapi dg membaca sjaring dt mbak Lani saya jafi ada sedikit gambaran celah kekurangannya.
HapusHi Uswah, semangaaat yaaa. Tingkatkam kemampuan bahasa inggrisnya, sering ikut tes toefl di kampus ya (biasanya biaya lebih murah), minimal skormu harus tembus 500 kalau kamu ingin melamar di DN. Karena skor toefl ga didapat secara instan tapi konsisten belajar:)
halo mbak. mau nanya, untuk yang seleksi admin kedua ini data essay semuanya sama kan dengan yang pertama? trims
BalasHapusTerimakasih banyak atas pengalamannya,
BalasHapussemangat terus ya kak..
Jangan pernah menyerah
Butuh IELTS tinggi untuk keperluan akademik, professional & imigrasi?
BalasHapusKami menyediakan program kilat, yaitu GARANSI IELTS 7.5 dalam 4 bulan. Berpengalaman lebih dari 14 tahun, satusatunya di Indonesia yang memiliki program GARANSI IELTS 8.0 & score internasional dari 4000 alumni kami merupakan yang paling spektakuler di Indonesia. 08787 8787 190
Jgn berkecil hati. Beasiswa bukan hanya LPDP. Mgkn setidaknya kegagalan kamu mendapatkan beasiswa LPDP memberikan peluang utk org lain menjadi awardee LPDP. Tapi satu hal yg pasti: kamu terhindar dr beban mental "memakan" uang rakyat :D
BalasHapusThanks. You're awesome! Keep fighting pal :)
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussmangat kk jangan berhenti senelum berhasil....masih banyak jalan lain
BalasHapusSemoga Allah berikan jalan kesuksesan untuk kakak. Semangat kak!
BalasHapusMba Lani, anda sungguh berjiwa besar. Jarang ada yang mau share penngalaman kegagalannya. Insya Allooh anda akan dapat yang lebih baik dari LPDP. Semangat melanjutkan study, Mba!
BalasHapusTerimakasih banyak atas pengalamannya,mbk leni. Insya Allah akan dapat yang lebih baik dari LPDP. Tetap semangat mbk.
BalasHapusMakasih banyak semuaa semangatnya, feed back positifnya :)
BalasHapusyang lagi berjuang jadi scholarship hunter keep fighting yaa, you never walk alone.
Alhamdulillah sekarang lagi nerusin belajar di magister bisnis IPB masuk triwulan 2 sambil kerja pake self funding :)
semangat terus untuk lanjut sekolah, mungkin rezeki nya di beasiswa lain. saya dulu pernah mendaftar lpdp juga, sayangnya administrasi saja tidak lulus dan sampai skrng masih bingung kenapa g lulus, Unconditional letter, toefl ibt, essay, dll sudah dilengkapi. namun syukur ternyata sy dapat rezeki di beasiswa lain. semoga penulis juga begitu :)
BalasHapusTerima kasih atas share pengalaman gagalnya mbak. jarang bgt ada orang yg sharing pengalaman gagal beasiswa, lebih banyak yg sharing keberhasilan, bahkan ada beberapa yg bernada sedikit sombong akan apa yg didapatnya. Kadang hal itu sering jadi mindset buat calon2 pemburu beasiswa bahwa dapat beasiswa itu mudah, padahal faktanya tidk semudah yg diceritakan.
BalasHapusSekali lagi terima kasih atas sharing nya mbak.
Ya ampunnnn mn, baiikkk bgt. Many thanks buat sharing nya. Sangaat membantu. Keep fightingg too mb, Allah blesses u. :)
BalasHapusYa ampunnnn mn, baiikkk bgt. Many thanks buat sharing nya. Sangaat membantu. Keep fightingg too mb, Allah blesses u. :)
BalasHapusMakasih banget udah share pengalamannya kak.
BalasHapusHatur nuhun!
BalasHapusArtikel pengalamannya sangat-sangat bermanfaat.
Oh ya mbak, di dua kesempatan mbak itu esainya tidak diubah?
BalasHapusMaksud saya esai yang diajukan pada tahun 2015 sama dengan yang tahun 2014?
Mohon infonya ya mbak.
Tks
Saya bangga sama mbak, luar biasa! Bagaimana ikhlas mengemas kegagalan sendiri untuk menjadi hadiah keberhasilan bagi orang lain. Jiwanya kualitas kesatria. Saya sendiri sedang menunggu jadwal wawancara LPDP 3 minggu lagi, saya kuatir bila gagal, tapi membaca postingan ini saya kembali termotivasi "kalaupun saya gagal, saya tetap bisa berguna bagi orang lain, dengan cara yabg berbeda"...sukses buat mbak yah...
BalasHapusTerimakasih sharing pengalamannya Kakak :)
BalasHapusDoakan tahun depan saya juga bisa lulus LPDP sampai tahap terakhir Kak ^^
100 appreciate for you MBA... anda adalah orang yang luar biasa sekali. berani menunjukkan kegagalanya kepada public. orang seperti mba yang pantas menjadi awardee.
BalasHapussemoga Allah mempermudah semua urusan Mba>>>
coba ikut AAS atau AMINEF Kak, mungkin Rezekinya bukan di lpdp. terimakasih sudah sharing.
BalasHapusTerimakasih banyak Mbak Lani atas sharingnya. Sampe netes nih air mata.
BalasHapusMakasih mbak, atas sharingannya. Ga sengaja nemu blog ini, alhamdulillah bgt diberi banyak masukan buat sy yg ingin nyoba thn ini. Terutama buat essay nya. Terima ksh jg buat yg udah sharing pengalaman di atas.
BalasHapusMba lani, saya boleh minta emailnya? Karna saya serang proses persiapan untuk daftar beasiswa S2 LPDP dalam negeri.
BalasHapusButuh IELTS 7.5 untuk beasiswa keluar negeri + aneka kebutuhan lain
BalasHapusFuture school of english, yang memiliki program GARANSI 7.5, mencari 100 kandidat untuk dididik secara GRATIS untuk mencapai IELTS 7.5 + digaji, sebagai duta & project percontohan.
Syarat:
Min 16 tahun - tidak terbatas
Mau mengalokasikan 6-10 jam/minggu untuk bekerja part time memasarkan kursus IELTS melalui sosial media/lainnya
Mau berkomitmen untuk belajar dengan sungguh sungguhdemi mencapai IELTS 7.5.
Tersedia 100 beasiswa 100% untuk mencapai IELTS 7.5, bagi mereka yang serius belajar dan mau mengejar beasiswa keluar negeri + aneka keperluan lainnya. Lokasi: Kelapa gading, jelambar dan harapan indah.
Info: 08787 8787 190
Info: 08787 8787 190
terimakasih infonya ka!!!
BalasHapusIzin numpang lapak untuk menaruh informasi ya. Bagi kalian yang membutuhkan belajar IELTS namun terkendala biaya, jangan khawatir Future School of English memberi 100% beasiswa belajar IELTS selama 30 bulan senilai 45jt dan memberi anda jaminan mendapatkan score 7.5 dan beasiswa 100% di luar negri.
Pembelajaran dimulai awal Juli 2018 dan seat terbatas. 100% GRATISS lhoo!!!
info beasiswa 0813 1663 4102
Harus bersyukur bang, masih dikasih RESPONs.
BalasHapusSaya daftar LPDP 2x selama 2 tahun, udah memenuhi semua syarat diatas, bahkan sudah diterima di kampus di Australia sesuai dengan daftar kampus luar negeri (sudah dapat LoA), tapi entah mengapa LDPP hanya menganggap sepi,
HASIL saja tidak diberitahu apakah saya lolos atau tidak, padahal sudah SUBMIT jauh-jauh hari.
SEMUA jerih payah, dari ngurusin Nilai TOEFL iBT + surat keterangan kelakuan baik, SURAT REKOMENDASI dari KAMPUS dan TEMPAT KERJA, urusin semua ijazah, SURAT KETERANGAN BEBAS TBC & sehat jasmani & rohani, dll itu semua gak digubris sama sekali dari pihak panitia LPDPnya. (umur pun masih masuk persyaratan)
Sudah investasi segitu banyak tapi sepertinya didalam kepanitiaan LPDP itu ada semacam 'diskriminasi' atau apa yang membuat semua jerih payah saya tidak ada artinya.
Jadi, tetap BERSYUKUR masih diRESPON bang.
Terimakasih sharing nya kak
BalasHapusDapatkan Bonus Angpao Tanpa Deposit Edisi Imlek 2021... Join Disini Sekarang Kumpulan Berbagai Macam Permainan Taruhan Online Terbaik, Kunjungi Website Kami Di Klik Disini dan Dapatkan Bonus Terbaru 8X 9X 10X win klik disini untuk mendapatkan akun Sabung Ayam anda dan Bonus Berlimpah.
BalasHapus