My Journey Menempuh Magister Bisnis di SB IPB : Part 3 of 3

 Hello, Assalamualaikum temen-temen readers :)
Udah siap menerima kenyataan setelah masa-masa indah bisa ketemu temen kelas tiap minggu?

Kuliah bareng-bareng pun kelar, tibalah masa tugas akhir. Kucoba bikin QnA lagi yaa. Cekidot.

Mitosnya, tugas akhir di IPB itu berliku-liku ya?

To the point ya QnA pertamanya, hihi. Mitos? itu bukan mitos. Berliku-liku? betul sekaliii. Beberapa temen memutuskan menunaikan ibadah lainnya dulu, menikah. Sebelum makin terkuras fokusnya ke Tesis. Challengenya macem-macem. Bikin janji ketemu dosen, cari judul yang disetujuin dosen, cari literatur (jurnal minmal 25, buku 10 dan tesis 15).

Pembimbing pilih sendiri atau dipilihin? Kapan dapetnya?

Pembimbing akan diutamakan sesuai pilihan mahasiswa. Jadi di triwulan IV kita dibagiin form minat penelitian dan dosen yang diincar. Aku dapet 2 dosen sesuai pengajuanku sendiri. dapet pembimbing di triwulan IV (dari 5 triwulan). Dibimbing sama Prof. Muhammad Firdaus (Dosen FEMA) dan Dr. Deni Achmad Soeboer (Dosen FPIK) Dimulailah gerilya masing-masing. Ada yang langsung ketemu pembimbing buat kenalan dan ceritain minat penelitiannya. Ada juga yang sampe berbulan-bulan belum juga nemuin dosen pembimbingnya. 

Tahapan tugas akhirnya apa aja?

Tarik napas duluu, hehe. Tahapannya begini :

1. Pembagian dosen pembimbing.
2. Sidang Komisi I (presentasi judul, tujuan, metode ke 2 Dosbing)
3. Kolokium (seminar proposal ke 2 dosbing, 1 moderator, dan minimal 10 peserta)
4. Sidang komisi II (presentasi hasil penelitian ke 2 dosbing)
5. Seminar hasil (seminar hasil penelitian ke 2 dosbing, 1 moderator, dan minimal 10 peserta)
6. Submit Jurnal
7. Ujian tesis (status jurnal sudah siap terbit/review II).
8. Pengajuan Surat Keterangan Lulus (SKL)
9. Daftar Wisuda (jurnal harus udah terbit).

Masa tugas akhirnya berapa lama?

Tugas akhir dimulai dari sidang komisi I sampai ujian kalau lancar bisa 6 bulan (versi kilat express gaspol tanpa tedeng aling-aling). Kalo aku, yang kadang gas, kadang mager, dengan tetep ngerjain kerjaan kantor mulai sidang komisi I tanggal 20 Januari 2018 dan Ujian Tesis tanggal 4 Agustus 2018 (kurang lebih 7 bulan).

Masa studi normal berapa lama?

Normal di SB IPB relatif banget. Idealnya ngga masuk masa denda. Artinya sebelum 24 bulan (Agustus 2016-Agustus 2018) udah selesai sampai ujian dan disetujui akademik untuk diperbanyak supaya ngga kena denda. Rekor tercepat katanya ada yang bisa 20 bulan. Temen satu angkatanku bisa 22 bulan. Aku sendiri 24 bulan sampai ujian, tapi agak telat proses sampai diperbanyak jadi kena denda sedikit. Setelah itu masa perpanjangan 6 bulan dan masa peringkatan sampai batas 36 bulan atau 3 tahun terancam DO.


Beneran bisa di DO?
Bisa banget kalau lewat 3 tahun, gugur gitu aja. Kan sayang banget waktu, tenaga, biaya, pikiran yang udah dicurahkan demi lika-liku kuliah ya. Tapi sebelumnya selama masa peringatan dikasih kelonggaran-kelonggaran khusus kok untuk membantu proses sampai bisa lulus. Walaupun gitu, historisnya minimal 20% setiap angkatan terpaksa DO. 

Harus nerbitin jurnal ya?

Yap, betul. Publikasi jurnal jadi syarat kelulusan. Minimal jurnal di lingkungan IPB, yang keren ada juga yang publish di Jurnal Internasional. Aku sendiri publish jurnal di Albacore FPIK IPB. Prosesnya 2 bulan dari submit sampai terbit. Alhamdulillah prosesnya lancar. Management waktunya harus pinter. Banyak proses yang harus dijalanin secara paralel. Misalnya nulis bab IV atau hasil dan pembahasan sambil submit jurnal.


Gimana standar Tesis di IPB?

Tiap kampus punya standar beda-beda ya, bahkan internal IPB beda fakultas pun beda selera. Kalo di SB, karena basically belajar manajemen bisnis, tesisnya bakal diarahkan ke strategi (marketing, finansial, produksi, HR). Biasanya ada 3 tujuan penelitian (3 objek penelitian). Contohnya tesisku 3 tujuan penelitiannya : ngeliat portofolio bisnis, simulasi struktur modal optimal, sama nyusn strategi pendanaan usaha perikanan tangkap. Jadi, kuantitatif sama kualitatif combine. Ngga bisa sepenuhnya pake data kuantitatif (sekunder). 

Tahapan terberat yang mana?

Setiap tahapan punya challenge. Tahapan terberat itu kurasain setelah kolokium. Ngejawab tujuan penelitian ngga semudah bikin proposalnya. Hasil bisa beda sama teori atau sama prediksi yang udah disusun. Proses tesisku paling bikin frustasi pas ngulik tentang struktur modal. Metode yang ada di text book ternyata buat perusahaan publik yang nerbitin saham, sementara perusahaan yang kuteliti ngga nerbitin saham. Mulailah drama demi drama sampai akhirnya negosiasi sama dosen mau dibawa kemana ini topik. Aku ambil tesis bidang finance dan strategic. Padahal ngga punya background S1 finance/ekonomi/accounting, cuma bermodal pengalaman kerja beberapa bulan di bagian keuangan dan data perusahaan boleh dipakai secukupnya buat keperluan tesis. *butuh pundak akutuh haha

Balik lagi, you'll never walk alone. Ada temen-temen yang bisa diajak sharing. Senior yang bisa diajak sharing dan nungguin dosen bareng. Pasti bisa selesai. Ada kendala, diskusikan sama dosen dan cari kesepakatan bersama. Trust me, it works.

Selain hal materi tesis, challengenya adalah konsisten dan komitmen diri sendiri buat ngga nyerah, terus maju dan rela berkorban. Terharu sendiri kalo keinget pontang-pantingnya tiap Kamis-Jumat gelantungan di transjakarta, transit, jalan kaki demi ke kampus malem-malem. Sabtu ke kampus pagi sampe sore. Rutinitas selama lebih dari 1.5 tahun Muara Baru (Jakarta Utara)-Kuningan (Jaksel)-Bogor. Belum tugas-tugas dan ujian. Semua berusaha dijalanin sambil bekerja. Lebih ngga kebayang lagi yang udah berkeluarga. Ibu-ibu tangguh, bapak-bapak gigih. 

Ujian tesis susah ngga?

Ujian tesis adalah tahapan terpasrah. Yang penting jadwal dosen penguji bisa disatuin buat ngadain ujian. Banyak-banyakin berdoa dan minta restu orang tua. Ujian tesis sebenernya kaya ngerangkum semua proses dari awal. Presentasi lagi proposal dan hasilnya. Terus tanya jawab sama dosen penguji. Laluuuuu, ini dia hasilnya.

Alhamdulillah, berkat doa orang tua tuntas sudah semuanya. Dinyatakan lulus ujian tanggal 4 Agustus 2018, lalu koreksi tesis, jilid, tanda tangan Kaprodi dan Kajur. Terstempel lulus 8 Oktober 2018 :)